Skripsi Farmasi
Gambaran histopatologi hati yang diberikan ekstrak minyak ikan sidat (anguilla marmorata (Q) Gaimard) pada tikus putih (rattus norvergicus)
Ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) memiliki kandungan asam lemak
jenuh, asam lemak tak jenuh tunggal (MUFA), asam lemak tak jenuh jamak
(PUFA). Asam lemak tak jenuh tunggal tidak dibutuhkan oleh tubuh dalam
jumlah banyak. Apabila asam lemak tidak jenuh terdapat dalam tubuh dalam
jumlah banyak, maka akan menyebabkan kerusakan sel hati. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui gambaran histopatologi sel hati setelah diberikan emulsi
minyak ikan sidat pada tikus putih (Rattus norvegicus). Simplisia ikan sidat
diekstraksi menggunakan metode sokletasi dengan pelarut dietil eter pada suhu
60°C dan dilanjutkan dengan proses pemurnian menggunakan adsorben bentonit
3%. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan (K1=1,8 g/kgBB, K2=4,5
g/kgBB, dan K3=11,25 g/kgBB), tiap kelompok uji terdiri dari 8 ekor tikus.
Kelompok uji diberikan emulsi ekstrak minyak ikan sidat murni 1x24 jam selama
28 hari dan pada hari ke-29 dilakukan anastesi dan diambil organ hati untuk
dibuat preparat histopatologi, kemudian dilakukan uji histopalogi. Hasil
menunjukkan pada analisis kualitatif histologi hati terdapat vena centralis (relatif
normal tapi masih ada lesi), sinusoid (relatif normal tapi masih melebar),
pendarahan (relatif tidak tapi masih ada setempat), infiltrasi sel radang (relatif
tidak tapi masih ada setempat) dan pada analisis kuantitatif terdapat nilai
signifikan 0,409 (Nekrosis), 0,398 (Degenerasi Hidropik), dan 0,646 (Degenerasi
Lemak) dengan (p>0,05) sehingga dapat disimpulkan tidak adanya perbedaan
yang signifikan seiring dengan peningkatan dosis yang diberikan. Kesimpulan
yang didapatkan bahwa pada dosis 1,8 g/kgBB; 4,5 g/kgBB dan 11,25g/kgBB
emulsi ekstrak minyak ikan sidat masih dalam kategori aman digunakan.
Kata kunci : Anguilla marmorata, hati, histopatologi, minyak ikan
Tidak tersedia versi lain