Skripsi Biologi
Peningkatan Produktivitas Tanaman Kakao Melalui Peremajaan Dan Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Good Agriculture Practice
Kakao memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, termasuk di Kabupaten
Sigi, Sulawesi Tengah. Kabupaten Sigi merupakan salah satu daerah penghasil kakao
terbesar. Salah satu daerah dengan banyak petani dan kebun kakao, adalah desa Rahmat.
Namun, saat ini sebagian besar tanaman kakao di desa tersebut kurang produktif, yang
menunjukkan adanya masalah kompleks dalam manajemen pertanian, seperti penuaan
tanaman, serangan penyakit, dan kondisi tanah yang mengalami penurunan kesuburan.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kakao melalui rehabilitasi
dengan metode sambung samping dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Good Agriculture Practice (GAP) di Desa Rahmat. Monitoring dilakukan secara
mingguan pada kebun 5 petani terpilih untuk mengontrol penerapan SOP di kebun
masing-masing. Tanaman kakao diperbaharui dengan memilih dua jenis klon unggul,
yaitu Buntu Batu (BB) dan MCC 02. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penerapan SOP
GAP dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kebun kakao, serta
mengurangi risiko kerugian akibat penyakit, hama, atau kekurangan nutrisi. Peremajaan
tanaman kakao melalui metode sambung samping menunjukkan bahwa klon MCC 02
secara konsisten menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik daripada klon BB. Hal ini
menunjukkan adanya potensi yang lebih besar dalam meningkatkan produktivitas kakao.
Maka dapat disimpulkan bahwa, penerapan SOP GAP memiliki dampak positif untuk
meningkatkan produktivitas tanaman dan kesejahteraan petani kakao, serta memastikan
praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Kata Kunci: Theobroma cacao L., Klon Unggul, Buntu Batu (BB), MCC 02, Standar Operasional Prosedur Good Agriculture Practice, sambung samping.
Tidak tersedia versi lain