Salah satu kelompok tumbuhan yang memiliki banyak manfaat sebagai bahan obat adalah genus Etlingera salah satu terbesar dari famili Zingiberaceae. Tumbuhan dari genus Etlingera diketahui memiliki aktivitas imunomodulator. Salah satunya adalah Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm, yang mengandung senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid yang dapat meningkatkan fungsi sistem imun dengan meningkatkan efektivitas proliferasi limfokin yang dihasilkan oleh sel T. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek imunomodulator dan menentukan dosis optimum dari ekstrak daun kecombrang. Parameter pengujian imunomodulator dalam penelitian ini adalah jumlah diferensial leukosit. Hewan uji yang digunakan sebanyak 20 ekor yang dibagi ke dalam 5 kelompok perlakuan: kelompok kontrol negatif Na-CMC 0,5%, kelompok kontrol positif stimuno 13,5 mg/kgBB, dan kelompok ekstrak etanol daun kecombrang dengan dosis 50, 100, dan 200 mg/kgBB. Masing-masing kelompok diberi perlakuan selama 16 hari. Kemudian pada hari ke-4 dan ke-11, antigen SDMD 2% diinjeksikan secara intraperitoneal. Pada hari ke-17 dilakukan pengambilan darah dari jantung, dan sampel darah kemudian diuji secara hematologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol daun kecombrang pada dosis 50, 100, dan 200 mg/kgBB dapat meningkatkan jumlah diferensial leukosit, khususnya monosit, secara signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif. Kesimpulannya, ekstrak etanol daun kecombrang memiliki aktivitas imunomodulator dengan mempengaruhi diferensial leukosit pada dosis optimum 100 mg/kgBB.

Kata Kunci: Etlingera elatior (Jack) R.M.Sm, diferensial leukosit, imunomodulator