Peningkatan prevalensi hipertensi dipengaruhi oleh berbagai aspek, seperti kualitas pelayanan kesehatan, sikap, dan juga dipengaruhi oleh tingkat kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat kepatuhan, serta faktor yang berhubungan terhadap kepatuhan minum obat pasien hipertensi di Puskesmas Birobuli Palu. Metode penelitian ini dilakukan secara cross-sectional dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling menggunakan kuesioner HKLS (Hypertension Knowledge-Level Scale) dan (MMAS-8 (8-item Morisky Medication Adherence Scale) dan dianalisis menggunakan uji Chi-square dan regresi statistic backward. Pasien hipertensi di Puskesmas Birobuli Palu memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi yaitu 79,6%. Pada faktor demografi, tidak memiliki hubungan terhadap kepatuhan minum obat di Puskesmas Birobuli Palu. Pada faktor tingkat pengetahuan (P = 0,000) berhubungan signifikan terhadap kepatuhan minum obat. Faktor klinis pada variabel lama menderita hipertensi (P = 0,013) berhubungan signifikan pada kepatuhan minum obat dan penyakit komorbid (P = 0,176) tidak berhubungan terhadap kepatuhan minum obat. Pada faktor pengobatan, jumlah obat hipertensi (P = 0,003) dan frekuensi minum obat (P = 0,026) berhubungan signifikan terhadap kepatuhan minum obat. Dapat disimpulkan bahwa pasien hipertensi di Puskesmas Birobuli memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi serta faktor yang paling berhubungan terhadap kepatuhan pengobatan adalah lama menderita, jumlah obat, frekuensi minum obat, dan tingkat pengetahuan pasien.

Kata Kunci: Faktor, hipertensi, kepatuhan, MMAS-8