Swamedikasi merupakan pilihan pertama yang dilakukan masyarakat dalam upaya pemeliharaan kesehatan. Kesalahan dalam melakukan swamedikasi dapat menyebabkan risiko yang dapat merugikan tubuh. Diare adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah buang air besar yang terjadi akibat adanya suatu infeksi. Seorang anak bisa dikatakan telah mengalami diare apabila frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Penyakit diare merupakan penyebab utama kematian kedua pada anak di bawah lima tahun dan mengakibatkan kematian sekitar 525.000 anak setiap tahunnya. Diare dapat berlangsung beberapa hari dan dapat mengakibatkan dehidrasi air dan garam yang diperlukan untuk bertahan hidup. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap perilaku swamedikasi diare pada anak di Desa Bantaya dan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan perilaku ibu terhadap swamedikasi diare pada anak di Desa Bantaya. Penelitian ini menggunakan metode non eksperimental (obsevasional) dengan pendekatan metode cross sectional, yang mana penelitian ini mengumpulkan data variabel bebas dan variabel terikat secara bersamaan. Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner. Data yang diperoleh akan digunakan untuk mengetahui tingkat pendidikan ibu dengan perilaku swamedikasi pada anak di puskesmas Bantaya parigi. Sampel yang digunakan sebanyak 150 responden. Dapat disimpulkan bahwa responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 50,7%, pengetahuan cukup 31,3%, dan pengetahuan rendah 18,0%. Pada hasil pengukuran perilaku swamedikasi diare menunjukkan bahwa responden mempunyai perilaku yang baik sebanyak 77,3%, berprilaku cukup 18,0%, dan berperilaku kurang 4,7%. Pada hasil analisis uji Spearman rank menunjukkan terdapat hubungan pengetahuan ibu terhadap perilaku swamedikasi diare pada anak dengan tingkat kekuatan sedang dengan nilai p value 0,000 < 0,05.

Kata Kunci : Anak, Diare, Pengetahuan, Perilaku ,Swamedikasi