Demi mendapatkan kualitas minyak ikan yang bermutu, ada beberapa faktor yang
perlu diperhatikan antara lain jenis ikan, jenis kelamin, umur (tingkat kematangan),
musim siklus bertelur, letak geografis perairan, jenis makanan yang dikonsumsi oleh
ikan tersebut, penanganan pada saat proses produksi, suhu yang digunakan dalam
proses pembuatan, tekanan, kandungan partikel pada minyak, lama waktu proses
pemanasan minyak, kontaminasi logam berat, racun, serta kontaminasi residu
pestisida. Kualitas minyak ikan sidat yang digunakan perlu disesuaikan dengan
parameter yang ada pada standar IFOS (International Fish Oil Standard) dan SNI
(Standar Nasional Indonesia). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minyak
murni ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard) telah memenuhi standar mutu
minyak ikan terhadap parameter logam berat Merkuri (Hg), Timbal (Pb), Kadmium
(Cd), dan Arsen (As). Ekstrak minyak ikan diperoleh melalui proses ekstraksi dengan
metode sokletasi menggunakan pelarut dietil eter pada suhu 60oC, yang kemudian
dimurnikan melalui 3 tahap yaitu degumming yang menggunakan asam sitrat 3%
yang dilanjutkan dengan tahap netralisasi yang menggunakan NaOH 9,5%, lalu tahap
terakhir yaitu bleaching yang menggunakan zeolit 5% dan 10% teraktivasi asam, lalu
dianalisis menggunakan alat Spektrofotometri Serapan Atom untuk menguji
parameter logam berat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa analisis logam berat
Hg dan As pada sampel minyak murni ikan sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard)
yang dimurnikan menggunakan adsorben zeolit 5% dan 10% telah memenuhi standar
SNI (Standar Nasional Indonesia) yaitu < 0,1 mg/Kg, kecuali pada hasil analisis
logam Pb dan Cd. Sehingga diperlukan zeolit dengan konsentrasi, waktu kontak serta
suhu yang tinggi untuk memperoleh hasil analisis logam berat yang sesuai serta
minyak ikan yang dimurnikan pun dapat memenuhi standar mutu SNI.

Kata kunci : Ikan Sidat (Anguilla marmorata (Q.) Gaimard), Standar Nasional Indonesia (SNI), Zeolit, Logam Berat.