Skripsi Fisika
Deteksi Formalin Menggunakan Nanopartikel Besi Oksida (Fe3O4) Sebagai Pengembangan Awal Teknologi Food Safety
Formalin merupakan bahan pengawet makanan yang dilarang karena sisa-sisa
formalin sangat mengganggu kesehatan bagi yang memakannya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas nanopartikel Fe3O4 dalam
mendeteksi formalin. Metode yang digunakan adalah kopresipitasi dan juga
metode Spektrofotometri UV-Vis. Pengelolahan data menggunakan Software
OriginPro 8.5 untuk memperoleh data FWHM nya. Dari hasil penelitian
didapatkan untuk penambahan 0 ml senyawa formalin, nilai panjang
gelombangnya 333,60 nm; nilai absorban 0,539196 A; nilai FWHM 67,77121.
Pada penambahan 0,1 ml senyawa formalin, nilai panjang gelombangnya 330,54
nm; nilai absorban 0,416518 A; nilai FWHM 74,22671. Pada penambahan 0,2
ml senyawa formalin, nilai panjang gelombangnya 326,84 nm; nilai absorban
0,435112 A; nilai FWHM 85.51761. Pada penambahan 0,3 ml senyawa
formalin, nilai panjang gelombangnya 321,34 nm; nilai absorban 0,434374 A;
nilai FWHM 100,33682. Pada penambahan 0,4 ml senyawa formalin, nilai
panjang gelombangnya 312,48 nm; nilai absorban 0,451995 A; nilai FWHM
125,45075. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh nilai gradien grafik
penambahan volume terhadap panjang gelombang, absorban dan FWHM secara
berurut sebesar -51,44; -0,1565 ; dan 141,47. Serta, hasil penelitian menunjukan
bahwa pendeteksian formalin yang terbesar yakni sebesar 23% terjadi pada
penambahan formalin sebanyak 0,1 ml. Hal ini menunjukan bahwa nanopartikel
Fe3O4 efektif dalam mendeteksi formalin.
Kata kunci: Nanopartikel, Formalin, Panjang Gelombang, Absorban, FWHM
Tidak tersedia versi lain