Ketidakpastian lokasi hiposenter menyebabkan masalah terbesar dalam analisis seismisitas. Hal ini disebabkan oleh lokasi hiposenter yang seringkali jauh dari dimensi patahan sumber gempa bumi. Untuk itu dilakukan penelitian dengan judul Relokasi Hiposenter Gempa bumi Menggunakan Metode Double Difference di Daerah Banggai-Sula. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan distribusi hiposenter sebelum dan sesudah dilakukan relokasi dan menganalisis hubungan antara lokasi hiposenter dan kondisi tektonik di sekitar wilayah Banggai-Sula. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi data katalog arrival time dari katalog Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas 1 Palu. Data awal gempa yang digunakan berjumlah 405 event. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan posisi hiposenter sebelum relokasi dan setelah dilakukan relokasi. Setelah di relokasi posisi hiposenter menjadi lebih baik dan event yang dihasilkan setelah direlokasi berjumlah 387 event. Hal ditunjukkan dari histogram residual waktu tempuh dimana lebih banyak mendekati nol. Posisi hiposenter yang telah direlokasi juga
menunjukkan kesesuain dengan struktur geologi di wilayah tersebut.

Kata Kunci : Banggai-Sula, Double difference, Gempabumi, Hiposenter