Skripsi Statistik
Perbandingan metode fuzzy c - means (pfcm) dalam pengelompokan kabupaten/kota di provinsi sulawesi tengah berdasarkan indikator stunting
Stunting terjadi pada anak di bawah usia lima tahun karena kekurangan gizi kronis,
terutama pada 1000 HPK, ditandai dengan pertumbuhan yang terhambat atau
kurang optimal. Provinsi Sulawesi Tengah memiliki tingkat Stunting yang tinggi,
sehingga penting bagi pemerintah untuk menangani masalah Stunting. Penelitian
ini bertujuan membandingkan metode Fuzzy Gustafson Kessel dan Possibilistic
Fuzzy C-Means untuk mengelompokkan kabupaten/kota di Sulawesi Tengah
berdasarkan indikator Stunting. Fuzzy gustafson kessel adalah suatu
pengelompokan data yang keberadaan tiap data dalam suatu kelompok ditentukan
oleh nilai keanggotaan dan Possibilistic Fuzzy C-Means adalah suatu metode
pengelompokan data yang keberadaan tiap data dalam suatu kelompok ditentukan
oleh nilai kesesuaian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua metode tersebut
menghasilkan 5 cluster optimum dengan karakteristik yang berbeda-beda
berdasarkan indikator Stunting. Berdasarkan nilai icdrate minimum bahwa metode
Possibilistic Fuzzy C-Means dengan icdrate 0,42 memberikan hasil
pengelompokkan yang lebih baik dibandingkan dengan metode Fuzzy Gustafson
Kessel.
Kata Kunci: Fuzzy Gustafson Kessel, Possibilistic Fuzzy C-Means, Stunting, Xie Beni, icdrate
Tidak tersedia versi lain