Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan yang berorientasi langsung dalam proses penggunaan obat. Pelayanan kefarmasian diharapkan diberikan sesuai standar aturan yang berlaku dari ekspektasi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan responden terhadap pelayanan kefarmasian dengan dimensi Service Quality di Puskesmas Palu Selatan. Penelitian ini memiliki 200 responden dan tehnik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik purposive sampling dengan pengumpulan data dilakukan melalui pembagian kuisioner. Pengolahan data menggunakan 3 metode yaitu Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM), Gap Analysis dan metode Importance-Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian untuk nilai rata-rata IKM (76,28% = memuaskan), untuk Gap Analysis (-0,30 = tidak puas) dan metode IPA tingkat kepentingan pelayanan kefarmasian pada kuadran A menjadi prioritas utama yang harus diperbaiki yakni mengenai komunikasi dan informasi yang mudah dipahami oleh responden, kuadran B
(pertahanan prestasi) sudah baik dan harus dipertahankan mengenai informasi obat dan ketepatan pemberian obat, kuadran C (prioritas rendah) dianggap kurang penting oleh responden mengenai fasilitas yang disediakan, dan untuk kuadran D (berlebihan) responden telah mendapatkan pelayanan lebih dari yang mereka harapkan yakni mengenai peragaan penggunaan obat tampa diminta serta perhatian lebih yang diberikan.

Kata kunci : Indeks Kepuasan Masyarakat, Gap Analysis, Importance-Performance Analysis