Skripsi Farmasi
Penghambatan kolagenase krim anti aging minyak biji kelor (moringa oleifera lamk.) asal desa sibedi kabupaten sigi provinsi sulawesi tengah.
Tanaman kelor (Moringa oleifera Lamk.) yang tumbuh di Desa Sibedi memiliki
khasiat pada bagian biji kelor sebagai antioksidan dan anti aging, dikarenakan
memiliki kandungan kimia berupa alkaloid, flavonoid, saponin, terpenoid dan
tanin. Krim anti aging merupakan sedian kosmetik yang dapat melindungi kulit
dari kerusakan akibat radikal, memperbaiki jaringan kolagen dan menjaga
kelembaban kulit. Tujuan penelitian untuk memformulasikan minyak biji kelor
(Moringa oleifera Lamk.) menjadi sediaan krim anti aging dan mengetahui
aktivitas penghambatan kolagenase dari sediaan krim anti aging minyak biji kelor
(Moringa oleifera Lamk.). Minyak biji kelor dibuat sediaan krim dengan empat
formula, F1 dengan konsentrasi 0%, F2 dengan konsentrasi 2%, F3 dengan
konsentrasi 3% dan F4 dengan konsentrasi 4%. Evaluasi sediaan krim meliputi uji
organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, uji daya lekat
dan uji penghambatan kolagenase dengan konsentrasi 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm,
200 ppm dan 250 ppm, menggunakan Collagenase activity colorimetric assay kit.
Berdasarkan hasil minyak biji kelor dapat diformulasikan menjadi sediaan krim
anti aging tipe emulsi minyak dalam air dan hasil pengujian penghambatan
kolagenase dari krim ekstrak minyak biji kelor (Moringa oleifera Lamk.),
memiliki nilai uji IC50 berturut-turut F1, F2, F3 dan F4 sebesar -23,79 μg/mL,
3,83 μg/mL, 6,82 μg/mL dan 1,67 μg/mL. Sedangkan untuk kontrol positif
memiliki nilai 5,47 μg/mL. Hasil IC50 yang diperoleh menunjukkan pengaruh
penghambatan radikal yang baik, dikarenakan memiliki nilai kurang dari 50
μg/mL dan dari semua kelompok perlakuan, F4 yang memiliki aktivitas
penghambatan paling baik.
Kata kunci : Moringa oleifera Lamk, Krim anti aging, Kolagenase
Tidak tersedia versi lain