Skripsi Farmasi
Analisis pengelolaan obat dan strategi perbaikan dengan metode hanlon di instalasi farmasi rumah sakit umum daerah luwuk kabupaten banggai tahun 2021
Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah unit pelaksana fungsional yang
menyelenggarakan seluruh kegiatan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pengelolaan obat di RSUD
Luwuk kabupaten Banggai dengan menggunakan indikator efisiensi kinerja dan
meningkatkan strategi yang diterapkan menggunakan metode hanlon. Penelitian
ini menggunakan rancangan deskriptif dengan pengambilan data secara
retrospektif dan concurrent. Data dikumpulkan secara kuantitatif dan kualitatif.
Sistem pengelolaan obat pada tahap seleksi, pengadaan, distribusi, dan
penggunaan diukur tingkat efisiensi menggunakan indikator dari beberapa nilai
pembanding dan ditentukan prioritas masalahnya dengan menggunakan metode
hanlon. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sistem pengelolaan yang
memenuhi standar adalah Alokasi Dana Pengadaan Obat pada tahun
2021(49,67%), kesesuaian antara total item obat dalam perencanaan dengan obat
dalam kenyataan pakai (103%), peresepan dengan nama generik (86,6%), rata-rata
waktu yang dibutuhkan untuk melayani resep non racikan (5-10 menit) dan resep
racikan (30-35 menit). Tahapan yang belum sesuai standar adalah jumlah item
obat yang tersedia dan sesuai FORNAS dan Formularium RS (63,83% dan
41,12%), Kecocokan antara obat dengan kartu stok (95,71%), Inventory Turn
Over Ratio (3,43 kali), Tingkat ketersediaan obat (110,2 bulan), dan total item
obat perlembar resep (4). Prioritas penanganan masalah berdasarkan nilai BPR
(Basic priority rating) dan OPR (Overall Priority Rating) yaitu untuk kategori A
sebesar 16, dan B (15,68), C.1 (24), C.2 (32), C.3 (26,66), dan D (20,33). Skor
drngan nilai OPR (Overall Priority Rating) tertinggi adalah prioritas pertama
penanganan masalah.
Kata kunci: Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Pengelolaan obat, Metode Hanlon
Tidak tersedia versi lain