Skripsi Farmasi
Potensi sitotoksik ekstrak dan fraksi daun hantap (sterculia oblongata r.br) dengan metode brine shrimp lethality test (bslt)
Kanker merupakan masalah yang cukup sulit dalam bidang pengobatan, dari segi efek
samping dan biaya yang cukup mahal sehingga mendorong masyarakat mencari
alternatif pengobatan menggunakan bahan alam. Salah satu tumbuhan yang berpotensi
anti kanker yaitu daun hantap (Sterculia oblongata R.Br) yang mengandung alkaloid,
flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada
daun hantap dapat berkhasiat sebagai antioksidan dan antikanker. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan potensi sitotoksik ekstrak dan fraksi daun hantap
(Sterculia oblongata R.Br) terhadap larva Artemia salina Leach dengan metode Brine
Shrimp Lethality Test (BSLT) dan menghitung nilai LC50 (Lethal Concentration 50).
Metode Brine Shrimp Lethality Test dapat digunakan sebagai uji pendahuluan senyawa
antikanker dengan melihat kemampuan senyawa membunuh larva udang Artemia
salina Leach diperkirakan juga mempunyai kemampuan membunuh sel kanker dalam
kultur sel. Perlakuan terhadap larva Artemia salina Leach dilakukan dengan 8
konsentrasi yaitu 25, 50, 100, 150, 300, 500, 750, 1000 ppm disertai 2 kontrol negatif
(DMSO tanpa ekstrak dan hanya berisi air laut tanpa ekstrak). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96%, fraksi n-96a, fraksi etil asetat dan fraksi air
memiliki potensi sitotoksik terhadap Artemia salina Leach dengan metode Brine
Shrimp Lethality Test (BSLT). Potensi sitotoksik ekstrak etanol 96%, fraksi n-heksana,
fraksi etil asetat dan fraksi air daun hantap dengan nilai LC50 berturut-turut adalah
535,86 μg/mL, 490,50 μg/mL, 448,44 μg/mL dan 543,63 μg/mL. Ekstrak etanol 96%
dan fraksi air masuk dalam kategori sedang sedangkan fraksi n-heksana dan etil asetat
masuk dalam kategori toksik.
Kata kunci: Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), Sterculia oblongata R.Br, sitotoksik
Tidak tersedia versi lain