Sistem imun merupakan sistem yang dapat membentuk kemampuan tubuh
untuk melawan bibit penyakit dengan menolak berbagai benda asing yang
dapat masuk ke dalam tubuh sehingga terhindar dari penyakit.
Imunomodulator merupakan zat kimia atau substansi obat-obatan yang dapat
mengubah fungsi dan aktivitas sistem imun tubuh. Tumbuhan hantap
(Sterculia coccinea Jack.) diketahui memiliki efek sebagai imunomodulator.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas fraksi n-heksana, etil asetat
dan air daun hantap sebagai imunomodulator terhadap peningkatan aktivitas
fagositosis makrofag pada mencit jantan galur Balb/C dan menentukan fraksi
daun hantap yang efektif sebagai imunomodulator pada mencit jantan galur
Balb/C. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental murni dengan
menggunakan hewan uji mencit jantan galur Balb/C dan bakteri
Staphylococus aureus sebagai antigen. Hewan uji yang digunakan sebanyak
25 ekor dan dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Kelompok 1 kontrol
negatif yaitu Na CMC 0,5%; kelompok 2 kontrol positif yaitu Stimuno® 19,5
mg/kg BB; kelompok 3,4,5 fraksi daun hantap dengan dosis 200 mg/kg BB.
Perlakuan diberikan selama tujuh hari dan pada hari ke delapan mencit
diinjeksikan suspensi bakteri Staphylococcus aureus secara intraperitoneal.
Mencit dibedah dan diambil cairan perironeumnya untuk mengetahui
makrofagnya. Data yang didapatkan dianalisis dengan one way ANOVA dan
dilanjutkan dengan uji post Duncan. Hasil penelitian menunjukkan persentase
aktivitas makrofag pada masing-masing kelompok perlakuan kontrol negatif,
kontrol positif, fraksi n-heksana, fraksi etil asetat, fraksi air berturut-turut
yaitu 17,19%, 53,99%, 37,02%, 54,21% dan 44,22%. Kesimpulan penelitian
ini adalah fraksi dosis 200 mg/kg BB yang efektif sebagai imunomodulator
yaitu fraksi etil asetat.

Kata kunci : Fraksi daun hantap, Imunomodulator, Aktivitas fagositosis makrofag