Skripsi Teknik Geofisika
Analisis pembangkit gempabumi menggunakan metode focal mechanism dI wilayah laut flores nusa tenggara timur
Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah yang memiliki tingkat seismisitas yang
cukup tinggi karena memiliki 2 zona bahaya gempabumi. Pertama bahaya dari zona
subduksi Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo-Australia, kedua bahaya yang
disebabkan oleh patahan naik busur belakang (back arc thrust) atau disebut juga
Flores Thrust. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan distribusi seismisitas dan
sebaran bola fokal guna mengetahui karakteristik sesar. Metode yang digunakan
adalah focal mechanism dengan data gempabumi yang diperoleh dari USGS dan
parameter sesar Global CMT periode 2017 – 2022. Hasil yang diperoleh bahwa
wilayah penelitian memiliki tingkat seismisitas yang meningkat dari tahun ke tahun.
Tercatat 432 kejadian gempabumi dari gempabumi dangkal hingga gempabumi
dalam selama 6 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa wilayah penelitian
memiliki tingkat seismisitas yang sangat tinggi. Selain itu sebaran focal mechanism
yang tersebar di 38 titik menunjukkan kejadian gempabumi didominasi oleh sesar
mendatar walaupun ada beberapa yang diakibatkan oleh sesar naik dan sesar turun.
Sesar-sesar ini tidak terlepas dari struktur geologi yang aktif di wilayah Laut Flores
yaitu Sesar Kalatoa, Flores Thrust dan subduksi Lempeng Indo-Australia
Kata Kunci: Focal Mechanism, Gempabumi, Laut Flores, Sesar Kalatoa.
Tidak tersedia versi lain