Skripsi Farmasi
Studi etnofarmakologi tumbuhan sebagai obat tradisional bagi ibu pasca melahirkan di kecamatan bungku tengah kabupaten morowali
Masyarakat di Kecamatan Bungku Tengah masih menggunakan tumbuhan obat
tradisional yang diwariskan oleh nenek moyang mereka terdahulu salah satunya
pengobatan pasca ibu melahirkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
jumlah, jenis dan bagian tumbuhan, cara penggunaan, nilai penting/filadety level
(FC), nilai kegunaan/choice velue (CV) dan nilai pilihan/use value (UV) yang
digunakan untuk pengobatan bagi ibu pasca melahirkan. Jenis penelitian ini
adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian didapatkan 28 tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan bagi
ibu pasca melahirkan dengan persentase bagian tumbuhan yang digunakan yaitu
daun 35,71%, akar 25%, rimpang 21,42%, batang 7,14% dan buah 7,14% dan
seluruh bagian tanaman 3,57%. Cara penggunaan yang digunakan yaitu diminum
69,23%, ditempel 7,69% dan digunakan untuk mandi 23,07%. Cara pengolahan
yang digunakan yaitu direbus 13,33%, ditumbuk 26,66% dan diparut 13,33%.
Tumbuhan dengan nilai frekuensi sitasi (FC), nilai kegunaan (UV) dan nilai
pilihan (VC) tertinggi yaitu Jahe dengan nilai FL 28,57%, UV 0,8 dan CV 3,17,
pacra kuku dengan nilai FL 21,42%, UV 0,6, CV 2,38, turi dengan nilai FL
14,28%, UV 0,4, CV 1,58, daun pepaya dengan nilai FL 14,28%, UV 0,4 dan CV
1,58, sereh dengan nilai FL 10,71%, UV 0,3, CV 1,19. Kandungan kimia
tumbuhan obat yang digunakan untuk pengobatan bagi ibu pasca melahirkan
berdasrkan studi literatur yaitu mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin,
tanin, steroid, kurkumin, triterpenoid, minyak atsiri (piperin) dan polifenol
Kata kunci : Etnofarmakologi, ibu pasca melahirkan, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali
Tidak tersedia versi lain