Skripsi Farmasi
Analisis peresepan obat psikotropika pada pasien gangguan jiwa di instalasi farmasi rumah sakit umum madani palu
Penggunaan obat yang tidak rasional dapat memperburuk kesehatan individu
pasien, menyebabkan reaksi obat yang tidak diinginkan dan berdampak pada
tingginya tingkat pembiayaan dalam pelayanan kesehatan. Oleh karena itu perlu
adanya kerjasama berbagai pihak di rumah sakit sehingga akan meningkatkan
kualitas kesehatan yang lebih baik dan biaya pengobatan yang lebih efektif.
Beberapa kesalahan yang biasa terjadi seperti kelalaian penulisan resep yang
kurang baik dan penulisan obat yang tidak tepat Indikator inti WHO digunakan
sebagai acuan dalam penggunaan obat yang rasional yang meliputi indikator
peresepan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola peresepan dan
kesesuaian resep pada pasien gangguan jiwa di Instalasi Farmasi rawat inap
RSUD Madani Palu serta penggunaan obat psikotropika berdasarkan indikator
peresepan WHO. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan
rancangan deskriptif. Data berupa rekam medik dan resep pasien rawat inap
Rumah Sakit Madani Palu sejumlah 327 sampel menggunakan teknik random
sampling. Analisis data dilakukan berdasarkan persentase setiap indikator
peresepan dan dibandingkan dengan standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa rata-rata jumlah item obat per lembar resep sebesar 2,87 item obat,
persentase peresepan obat psikotropika generik sebesar 65,74%, persentase
peresepan sediaan injeksi sebesar 1,87%, dan persentase peresepan obat sesuai
Formualrium Rumah Sakit sebesar 83,19%. Berdasarkan hasil penelitian,
indikator peresepan yang memenuhi standar WHO adalah indikator rata-rata
jumlah item obat per resep dan indikator peresepan obat sediaan sedangkan
indikator peresepan obat generik dan indikator peresepan obat sesuai dengan
formularium belum memenuhi standar WHO.
Kata kunci : Resep, WHO, Psikotropika
Tidak tersedia versi lain