Skripsi Farmasi
Efek antidiare ekstrak daun tamoenju (hibiscus surattensis L.) pada mencit putih jantan yang diinduksi oleum ricini
Diare adalah suatu kondisi abnormal seringnya pengeluaran feses dengan frekuensi
terjadinya defekasi umumnya lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi feses
yang encer atau cair. Tumbuhan tamoenju (Hibiscus surattensis L.) dapat digunakan
sebagai antidiare terutama pada daunnya karena mengandung senyawa berupa tanin,
flavonoid, alkaloid, saponin dan steroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efek antidiare ekstrak daun tamoenju terhadap mencit putih jantan yang diinduksi
Oleum ricini dan mengetahui dosis efektif ekstrak daun tamoenju sebagai efek
antidiare. Hewan uji mencit dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan: kelompok kontrol
negatif (suspensi Na-CMC 0,5%), kelompok kontrol positif (Loperamid HCl 1,04
mg/kgBB), kelompok uji ekstrak daun tamoenju dosis 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB
dan 500 mg/kgBB. Semua mencit pada masing-masing kelompok diberi perlakuan
secara peroral, satu jam setelah perlakuan, semua mencit pada tiap kelompok
diberikan Oleum ricini sebanyak 0,5 mL/20 g secara oral, kemudian dilakukan
pengamatan setiap 15 menit selama 4 jam meliputi konsistensi feses, bobot feses dan
frekuensi diare. Hasil penelitian menunjukkan kelompok uji ekstrak daun tamoenju
dosis 125, 250 dan 500 mg/kgBB menunjukkan frekuensi diare, bobot feses dan
konsistensi feses berbeda signifikan dibandingkan kelompok kontrol negatif (p <
0,05). Kelompok ekstrak daun tamoenju dosis 500 mg/kgBB menunjukkan efek
antidiare yang efektif dibandingkan dengan dosis 125 dan 250 mg/kgBB dengan
mengurangi frekuensi defekasi dan memperbaiki konsistensi feses.
Kata kunci: Daun Tamoenju, Diare, Oleum Ricini, Hibiscus surattensis L.
Tidak tersedia versi lain