Skripsi Farmasi
Aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat hasil fermentasi fungi endofit isolat rb4, rs5, rb2, dan ra1 dari tumbuhan rui (harrisonia perforata (blanco merr.))
Pemanfaatan fungi endofit tumbuhan rui (Harrisonia perforata (Blanco) Merr) dapat
menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang sama dengan inangnya sehingga
dijadikan sebagai senyawa agen alternatif baru untuk antibakteri. Tujuan penelitian
ini mengetahui aktivitas antibakteri, menentukan konsentrasi hambat minimum
(KHM) dan konsentrasi bunuh minimum (KBM) ekstrak fungi endofit batang (RB4,
RB5, RB2) dan akar (RA1) dari tumbuhan rui (Harrisonia perforata (Blanco) Merr).
Ekstraksi senyawa menggunakan metode cair-cair dengan pelarut etil asetat.
Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan varian konsentrasi 5%, 2.5%, 1%,
0.5%, dan 0.1% dengan metode difusi agar. Penentuan KHM dan KBM
menggunakan metode difusi dengan variasi konsentrasi 2.5%, 2.4%, 2.3%, 2.2% dan
2.1%. Pengujian aktivitas antibakteri yang telah dilakukan bahwa ekstrak etil asetat
fungi endofit tumbuhan rui (Harrisonia perforata (Blanco) Merr) diperoleh batang
(RB2) diameter zona hambat konsentrasi 5% sebesar 7.31 mm terhadap bakteri
Salmonella typhi dan 7.32 mm terhadap Staphylococcus aureus. Akar (RA1)
diameter zona hambat terbesar pada konsentrasi 5% sebesar 10 mm terhadap bakteri
Escherichia coli, 11.60 mm terhadap bakteri Salmonella typhi, dan 13.22 mm
terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Penentuan KHM dan KBM diujikan pada
isolat RA1 karena memiliki kategori kekuatan daya hambat aktivitas antibakteri yang
kuat. KHM isolat RA1 pada bakteri Escherichia coli, Salmonella typhi, dan
Staphylococcus aureus terdapat pada konsentrasi 2,4% dan KBM terdapat pada
konsentrasi 2.5%.
Kata kunci: Fungi endofit, Rui, Harrisonia perforata, antibakteri.
Tidak tersedia versi lain