Skripsi Farmasi
Studi etnofarmasi tumbuhan berkhasiat obat tradisional oleh suku bajo di kecamatan ratolindo kabupaten tojo una-una provinsi sulawesi tengah
Etnofarmasi adalah studi tentang bagaimana masyarakat suatu etnis atau wilayah dalam
menggunakan suatu tanaman obat atau ilmu multidisiplin yang mempelajari
penggunaan obat-obatan terutama obat tradisional oleh suatu masyarkat lokal (etnik).
Suku Bajo di Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-una Sulawesi Tengah
mempercayai pengobatan tradisional secara turun temurun menggunakan tumbuhan
obat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis dan bagian tumbuhan yang
digunakan, cara pengolahan, cara penggunaan, takaran serta lama waktu yang
dibutuhkan dalam mengobati suatu penyakit, serta jenis-jenis penyakit yang diobati
menggunakan tumbuhan obat. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif metode
kualitatif. Teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dengan wawancara open-
ended interview pada 5 orang hattra menggunakan media kuesioner. Berdasarkan hasil
penelitian, terdapat 29 jenis tumbuhan yang digunakan sebagai obat. Bagian tumbuhan
yang digunakan yaitu daun 59%, batang 17%, buah 4%, biji 3%, umbi 7%, rimpang
7%, bunga 3%. Cara pengolahan antara lain direbus 52%, ditumbuk 31%, diseduh air
panas 7%, dikupas 4%, disangrai 3%, dan dipotong 3%. Cara penggunaan yaitu
diminum 1 gelas sehari selama 1-7 hari. Pada luka ditetes 1-3 tetes. Dioleskan dan
ditempelkan secukupnya pada bagian yang bermasalah sampai keadaan membaik
maksimal 2-7 hari pengobatan. Penyakit yang diobati antara lain flu, konstipasi,
demam, luka, batuk darah, cacar air, diabetes, liver, muntah darah, tekanan darah
tinggi, sakit gigi, malaria, maag, asam lambung, mata rabun.
Kata Kunci : Etnofarmasi, Suku Bajo, Tumbuhan Obat.
Tidak tersedia versi lain