Skripsi Farmasi
Gambaran histopatologi usus yang diberikan minyak ikan sidat (anguilla marmorat. (q.) gaimard) pada tikus putih (rattus norvegicus)
Minyak ikan sidat diketahui mengandung omega 3 dan khususnya EPA dan DHA.
Penggunaan omega 3 (EPA dan DHA) memiliki peran sebagai antiinflamasi pada
peradangan usus sehingga, perlu dilakukan uji keamanan melalui pemeriksaan
histopatologi usus untuk mengetahui toksisitas dari minyak ikan sidat. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh minyak ikan sidat dengan dosis bertingkat
terhadap struktur histopatologi usus. Penelitian ini menggunakan 24 ekor tikus yang
terdiri dari 3 kelompok perlakuan yang diberi minyak ikan dengan dosis yang
berbeda yaitu (K1= 1,8 g/KgBB, K2= 4,5 g/KgBB, dan K3= 11,25 g/KgBB).
Pemberian minyak ikan sidat diberikan selama 28 hari kemudian dilakukan
euthanasia dan dilanjutkan preparat histologi usus meliputi: fiksasi, trimming,
dehidrasi, clearing, embedding, blocking, cutting, staining dan mounting untuk
melihat struktur histologi usus. Adapun cara memeperoleh minyak ikan sidat
dilakukan dengan menggunakan metode soxhletasi menggunakan pelarut dietil eter
pada suhu 60°C. Data hasil pengamatan histologi yang diperoleh dianalisis statistik
menggunakan metode one-way ANOVA. Hasil: analisis kuantitaif terdapat
degenerasi hidropik, degenerasi lemak, nekrosis, pendarahan setempat dan infiltrasi
sel radang setempat pada pengamatan histologi usus. Persentase kerusakan sel
(nekrosis, degenerasi lemak degenerasi hidropik) berdasarkan analisis kualitatif yaitu
0,05). Dapat disimpulkan bahwa pemberian minyak ikan sidat
selama 28 hari dapat menyebabkan perubahan gambaran histopatologi usus.
Peningkatan dosis yang diberikan tidak terlihat berpengaruh terhadap kerusakan sel
usus.
Kata kunci: Minyak Ikan Sidat Anguilla marmorat (Q.) Gaimard, Usus,
Tidak tersedia versi lain