Skripsi Farmasi
Aktivitas fraksi ubi banggai ungu (dioscorea alata l.) terhadap peningkatan kadar high density lipoprotein (hdl) pada tikus putih (rattus novegicus l.) yang diberi diet pakan lemak tinggi
Ubi Banggai ungu (Dioscorea alata L.) berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat
antihiperlipidemia. Penelitian sebelumnya membuktikan ekstrak ubi Banggai dapat
menurunkan kadar kolesterol total. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk
mengetahui aktivitas fraksi n-heksana, etil-asetat dan air dari ubi Banggai ungu serta
menganalisis fraksi yang efektif dibandingkan dengan fenofibrat dalam meningkatkan
kadar HDL pada tikus putih. Pengujian dilakukan menggunakan 30 ekor tikus putih
jantan yang terbagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok
kontrol positif fenofibrat 5,4 mg/200 gBB, kelompok fraksi n-heksana, kelompok fraksi
etil-asetat dan kelompok fraksi air masing-masing dengan dosis 150 mg/200 gBB.
Induksi diet tinggi lemak dan PTU diberikan selama 14 hari dan perlakuan selama 14
hari. Pengukuran kadar HDL dilakukan sebanyak 3 kali yakni pada hari ke-7 (H7), hari
ke-14 (H)14 dan Hari ke-28 (H28). Pengukuran kadar HDL dilakukan menggunakan alat
Lipidpro. Hasil pengukuran HDL pada hari ke-28 menunjukkan persentase peningkatan
kadar HDL pada kelompok negatif, positif, fraksi n-Heksana, fraksi etil asetat dan fraksi
air berturut-turut yaitu 1%; 39%; 31%; 22%; dan 5%. Berdasarkan hasil yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa pemberian fraksi ubi Banggai ungu selama 14 hari belum
mampu untuk meningkatkan kadar HDL darah dan tidak terdapat fraksi yang efektif
dalam meningkatkan kadar HDL darah tikus jantan putih.
Kata Kunci : Dioscorea alata L., fraksi, hiperlipidemia, HDL, ubi Banggai ungu.
Tidak tersedia versi lain