Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat tradisional disebut “Pabbura Kampong” untuk mengobati berbagai penyakit oleh suku Bugis di Kecamatan Galang, Kabupaten Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kearifan lokal berdasarkan gejala penyakit yang diobati, jenis, bagian, cara pengolahan, takaran, cara penggunaan, dan lama penggunaan. Metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik penentuan sampel Purposive sampling melalui wawancara semi terstruktur menggunakan kuisioner dengan mewawancarai 14 Hattra. Hasil Penelitian menunjukan kearifan lokal dalam pemanfaatan tumbuhan obat yaitu kepercayaan angka ganjil, pemilihan waktu, adab pengambilan tumbuhan serta praktek pengobatan, jumlah tumbuhan yang dimanfaatkan 31 jenis, persentase bagian tumbuhan yang digunakan adalah daun 61%, akar 10%, batang 7%, kulit batang 6%, rimpang 10%, dan umbi 13%, persentase pengolahan direbus/didihkan 59%, diremas 9%, diparut 9%, ditumbuk 23%, persentase cara penggunaan diminum 48%, ditempel 16%, dioles 12%, disembur 4%, diteteskan 4%, dimakan 8%, dibasuhkan 8%, dengan lama penggunaan dari munculnya gejala hingga terjadi perubahan menjadi lebih baik yaitu 2 hari, 3 hari, 1-2 minggu.
Kata kunci: Etnofarmasi, Tumbuhan obat, Suku Bugis